Hari Minggu kami kali ini tak seperti biasanya. Lho kok, kami? Yasss, untuk petualangan kali ini Bang Sales ngga sendirian, melainkan didampingi teman hidup. Heuheu... Terjadilah percakapan pagi itu.
"Jalan-jalan?" tanya Bang Sales.
"Kemana?" istri malah nanya balik.
"Ada deh. Itung-itung bayar utang janji, biar ga ditagih terus sama istri." jawab Bang sales.
"Baiklah.... Wkwk" dan istri tertawa, rupanya nampak senang.
Maka, berangkatlah pagi itu sekitar jam 7.30 menuju Kawu (Kawah Wurung). Lha, kok ke Kawu lagi sih ya? Apa ndak boseeeen? Tentu bosen kalo sendiri. Kalo sama istri, gimana? Wkwk.
Dengan bekal seadanya ditambah cuaca cerah, kami memasuki kawasan Desa Sempol, Kecamatan Ijen. Menyenangkan setiap melewati kawasan ini, karena bakal banyak ditemui deretan perumahan sederhana para pekerja kebun dengan aneka tetanaman dihalaman rumah mereka yang sempit. Yang udah sering lewat Desa Sempol pasti tahu kan ya.. 😉
Ngga pake lama, berdua kami mulai memasuki rute menuju Kawu. Sekitar jam 10 pagi, cuaca tak lagi dingin tapi sudah mulai menghangat. For your information, jalan menuju Kawu saat ini sebagian sudah disemen ya. Setelahnya masih akan menikmati jalan makadam sekitar beberapa ratus meter, dan sisanya jalanan berdebuuuu. Bang Sales kira jalanan menuju Kawu sudah mulai basah tanahnya. Karena di tempat Bang Sales (area Tapen) sudah mulai memasuki penghujan semingguan lamanya. Tapi sepertinya tidak untuk kawasan Kawu dan Kawah Ijen. Pas sampe di seberang puncak Kawah Wurung, alhamdulillah... dapet view yang ga diharapkan. Bukit-bukit Teletubbiesnyapun tidak menghijau seperti yang diharapkan. Bukitnya menguning dan sebagian malah menghitam (bisa jadi karena lahan terbakar/dibakar). Ngga pake lama, sekitar 15 menit saja di Kawu, kami balik arah. Menuju pulang~ (yang nyetir kecewa, yang dibonceng juga kecewa).
Kawah Wurung.
Eh, ndilalah... Seperempat perjalanan menuju pulang, Bang Sales papasan dong sama sahabat RMB (Relawan Muda Bondowoso) yang hamdalah masih jomblo fi Sabilillah. Mas Nanda namanya. Akhirnya kami jadi bertiga, sepakat menuju destinasi baru yang belum pernah kami kunjungi. Goa Kapur daerah Blawan. Udah ada yang pernah sampe sini???
Baidewe, jarak dari Kawu menuju Blawan ngga terlalu jauh. Mungkin 20-30 menit udah sampe. Sekedar info, mengembalikan ingatan para petualang (terlebih yang belum pernah jalan-jalan ke area Blawan), disini juga salah satu destinasi wisata andalan Kota Bondowoso. Ada apa aja?
- Catimor Homestay
- Rumah peninggalan Belanda
- Pabrik Kopi
- Air Terjun Mini Niagara (yang sekarang juga dilengkapi kolam renang anak)
- Air Terjun Blawan
- Pemandian air panas Blawan
- Cagar Alam Ceding
- Petilasan Damar Wulan
- ..... dan Goa Kapur (yang masih akan kami kunjungi)
Kebetulan juga, kawan kami Mas Nanda belum pernah sampe sini. Kalo Bang Sales sama istri dah beberapa kali sampe ke tempat ini, meski baru kali ini datengnya berdua sebagai pasutri. Wkwk.
Dari Plang Ini menyebrangi jembatan sebelah kiri.
Mas Nanda Cek lokasi Goa Kapur.
Didalam Stalaktit Goa Kapur.
Ternyata bener, kami cuma menemukan jalan tanah seperti tangga berundak. Setelah di cek ke bawah sama Mas Nanda, ada tali tampar yang menjulur ke bawah. Mas Nanda checking lagi ke bawah pake tali tersebut, jadilah kami bertiga seperti Rappeling (turun tebing) pake tali, menuju ke bawah tebing yang tingginya sekira 3-4 meter. Kudu hati-hati, karena kondisi tebing lembab dan basah. Dan.... Setelah sampe bawah tebing, taraaaaaaaa......!!!!
Dah ketemu Goa Kapurnya. Di sisi kanan goa yang terbentuk hanya seperti cekungan tebing batu, yang disisi kiri jauuuh lebih eksotis. Karena cekungan goanya berada persis di bawah tebing dan dekat dengan aliran air terjun blawan, jadinya area goa disana full basah, dan bukan air terjun namanya kalo ngga nyiprat kemana-mana. Tapi tekstur bebatuan goanya ini nih yang gemes dan indah. Asliiii. Karena bentuknya seperti stalaktit bebatuan, tapi basah tertutup lumut. Dan sekali lagi, menuju kesana harus bener-bener waspada dan hati-hati. Ga fokus sedikit, bisa tergelincir ke jurang bawah yang langsung berbatasan dengan aliran sungai Blawan yang super deraaasss. Safety first lah ya... Utamakan keselamatan. Bang Sales + istri dan Mas Nanda ndak lupa njepret-jepret secukupnya saja. Kalo kelamaan bisa bikin video klip disana, jadi karena kondisi lokasi goanya basah, jadi kurang aman kalo berlama-lama disitu. Oh iya, air terjunnya sepertinya ga recommended untuk dibuat bermandi ria atau sekedar kecipak-kecipak bebek, karenaaaa air terjun lumayan deras dan aliran air langsung meluncur bebas ke dalam aliran sungai Blawan yang dalam dan deras. Gimana, kalian mau coba berkunjung ke Goa Kapur?
Penampakan Bang Sales Adventure. Hehe
(Nih penampakan guanya ya...)
Itu Bang Sales bukan lagi foto pre-wed karena udah halalan thoyyiban. 😄
Dan area ini juga gak recommended buat foto pre-wed. Licin dan bahaya gaesss.
Salam lestari! 🍁
Tangga menuju Air Terjun Blawan. |
Jalan menuju Air Terjun Blawan
Air Terjun Blawan.