Selamat Datang, Junior!
by
Nafisah
- 16.25
Bismillahirrahmanirrahim. Blog ini mulai terisi lagi meski cuma satu tulisan. Semoga jadi pemantik api semangat untuk kembali rajin menulis sesuatu, setelah sekian lama didera malas.
Postingan kali ini ditulis oleh kontributor N, sebut saja kekasih halal dari F, yang tak lain adalah pemilik blog ini. Setelah dipacari secara halal dan sah selama setahun ini, Alhamdulillah suami semakin berkembang. Saya? Tetap stabil, cenderung stagnan. Mau gendut tidak bisa, karena semuanya lari ke suami. 😠Dan suami tak mau berbagi ketembeman-nya. Tapi konon, tolak ukur suami berisi adalah karena happy sama istrinya. Emm, semoga saja beneran happy dan seterusnya bisa bikin happy suami ya, suamiiik...
Baiklah, mau cerita apaneeeh -______-"
Cerita singkat aja ya. Cerita singkat perjalanan setahun kami menikah. Yang penuh lika-liku, canda, tawa, sedih, galau, ribet, berantem, yang 95%-nya terdiri dari kebahagiaan. Alhamdulillah...
Senyawa endorphine selalu melingkupi hari demi hari. Hingga ada satu kejadian aneh di bulan Syawal kemarin. Maap, ini bukan cerita horor ya. Tapi simak baik-baik. Persis seminggu pasca sholat ied, saya kedatangan hormon nakal yg bercokol di dagu. Apa itu? Jelas, kalian pasti tahu itu apaaaah! Jerawat. Tepat di Minggu pertama setelah haid. Harusnya dia muncul sebelum dan saat haid. Mem-ban-del. MasyaAllah, bandelnyaaaa si jerawat ini masih ada dan berpindah tempat ke dagu sisi lainnya untuk terus berkembang biak mengajak kawan-kawannya. Masuk minggu ketiga, ada lagi komplotannya di area hidung atas nyerimpit ke alis. Oh Tuhan, saya salah makan apa iniiii -_-
Jerawat ga mau ilang hampir sebulan. Bahkan masih ada disaat jadwal haid di bulan berikutnya sudah akan tiba. Pfft-
Namun gaesss, diam-diam saya menyimpan curiga. Bertanya pada jerawat yang tentu tak kan bisa menjawab. Ada apa gerangan ini? Hormon saya kacau sekali. Baru kali ini jerawatan hampir 1 bulan lamanya ga mau sirna. Tepat sehari sebelum masa haid tiba, iseng-iseng saya beli testpack. Lho, padahal kan belum telat? Haid pun masih besok.
Tak apa gaesss, berbekal curiga yang semakin hari semakin dalam, saya berniat membeli testpack yang murceeee alias murah cekaleh, seharga 2 ribu rupiah aja, seriusan. Kalian pasti tau merk apa yakan. Tapi, agak awkwrd juga waktu itu. Pas suami ada di rumah mertua, kebetulan saya lagi sowan ke rumah Bapak (jadi kami LDR sehari), terus bingung karena kan konon bagusnya *nestpack tuh pagi hari sementara testpacknya belum beli. Akhirnya, saya pip*s dulu atuhlah ya di pagi hari. Saya simpan di tempat teraman jauh dari jangkauan siapapun. Wkwk. Yang penting dapet kencing di pagi hari. Lanjut aktivitas, sebelum ke apotik juga masih kerja sampe dhuhuran. Eh iseng-iseng lupa gimana ceritanya, owner di tempat aku kerja punya sisa testpack 1 biji. Asli 1 biji doang, yang masih bisa kepake. Dan itupun sisa dari tahun kapan doi beli segambreng testpack. Persis sisa 1, saya bawa pulang lah ini.
Sampai rumah, masih dengan bekal curiga, happy dan ngga sabar, saya ke kamar mandi sambil cek, adakah adakah barang berharga yang saya simpan di pagi hari masih berada ditempatnya? Oh, ternyata masih. So, bismillah aja deh... Waktu itu ga terlalu berekspektasi tinggi juga. Takut kecewa seperti sebelumnya. Tapi juga ngga mau kege'eran dulu. Nah, pas dicelupin itu prosesnya kan "cairan yang mengandung Hcg" seperti jalan naik ke atas gitu ya, terbitlah satu garis merah pertama lumayan jelas. Terus...naik lagi, ter...ter... "Please terbit dong garis kedua!" (begitu jeritan hati), biiiit? Tapi kok ga jelas? Samar ya? Gapapa samar, asalkan ada. Please, halooo ada kan? Sambil menirukan seperti di film-film, testpacknya saya kibas-kibas meski entahlah itu berpengaruh atau tidak atas kesamaran garis ke-2. Seriously adaaaa ðŸ˜, but samar!
Jari-jari gemeteran, badan merinding, mata berkaca-kaca, seneng bahagia dan masih bekum terlalu yakin. Pas keluar kamar mandi untuk cek di tempat yang lebih terang, papasanlah sama Bapak. Tapi, saya pura-pura santuy ala netizen +62. Saya langsung fotoin testpack yang samar tadi, langsung saya kirim ke owner yang tadi dengan baik hati kasih sisa testpack 2 tahun baheula.
"Ce, ini garisnya 2 ngga sih? ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜"
"Beneran kan ini garis 2? Positif, Ce?"
"Mimiiiii, iya miiii ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜"
(entah kenapa emot juga nangis. Di jarak yang jauh, kami sama² terharu)
"Ce, beneran kan? Aku gemeteran ini ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜, sampe fotonya blur."
"❤❤❤❤❤❤"
(cuma dikirimin emot love banyak)
"Iya, itu samar. Tapi insyaallah positif. Kalo kamu ragu, kamu test lagi aja, mi."
"Ya Allah, ceceeeee ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜"
(....dan saya masih belum percaya)
Drama kasih surprise milad belum juga dimulai, ngga tahu kenapa suami bete. Wkwk. Karena sepulang dari rumah Bapak, saya masih minta anterin suami kesana dan kesini. Sampai diperjalanan menjelang maghrib betenya suami semakin menjadi. Dibelakang boncengan motor saya didiemin sedemikian rupa. Tapi saya cekikikan doang. Wkwk. Ngga niat bikin bete, tapi udah bete sendiri. Sampai selesai sholat maghribpun masih belum hilang betenya. But, karena ultah suami masih besok. Saya sudah ngga sabar buat kasih kabar, biar sekaligus beliau doakan calon janinnya ini selamat, sehat, sentosa.
Saya buka lemari dan ambil kotak kecil yang udah dipacking ala-ala kado. Di dalemnya of courseeee ada testpack yang samar dan yang jelas tadi. 😆
"Bi, jangan dilihat dari harga barangnya ya. Meskipun ultahnya masih besok. Selamat ulang tahun, Sayang..."
(Awalnya doi masih bete dan ngambek. Kayak cuma dilirik doang, "apaan sih nih!")
"Bangunlah, jangan tiduran aja!"
Pas beliau bangun dan cek kotaknya, (mungkin dia curiga) kok ringan kayak g ada isinya. Tapi bunyi klotek-klotek. Mungkin dalam hatinya penuh tanya. Mungkin juga doi sudah punya jawaban. Wkwk
Beliau langsung nebak dan nyeletuk, "Pasti ini Muhammad Al Fatih, yaaa....?" 😆
Padahal isi kotaknya belum dibuka lho. Mungkin beliau juga sudah punya firasat. Heheu. Dan kenapa beliau bilang Muhammad Al Fatih, karena kami pernah iseng dulu kalo ntar punya anak, kasih nama Muhammad Al Fatih ya... Biar seperti panglima Al Fatih.
I said, "Ih, bukan tauk! Bukalah dulu..." - ngeles, padahal tebakannya bener 😒
Pas dibuka, suami liat isinya dan peluk, bilang "Makasih ya, Sayang...."
Pelukan yang begitu lamaaa dan hangat. Hingga akhirnya saya bisa melihat air mata itu untuk yang kedua kalinya. Pertama ketika meminta doa restu orang tua saat walimatul ursy, dan ini yang kedua. ❤
Terima kasih, Abi.
Terima kasih, Ya Allah. ❤❤❤
#pregnant #pregnancy #pregnancystory #hamil #ceritakehamilan #kehamilan
Postingan kali ini ditulis oleh kontributor N, sebut saja kekasih halal dari F, yang tak lain adalah pemilik blog ini. Setelah dipacari secara halal dan sah selama setahun ini, Alhamdulillah suami semakin berkembang. Saya? Tetap stabil, cenderung stagnan. Mau gendut tidak bisa, karena semuanya lari ke suami. 😠Dan suami tak mau berbagi ketembeman-nya. Tapi konon, tolak ukur suami berisi adalah karena happy sama istrinya. Emm, semoga saja beneran happy dan seterusnya bisa bikin happy suami ya, suamiiik...
Baiklah, mau cerita apaneeeh -______-"
Cerita singkat aja ya. Cerita singkat perjalanan setahun kami menikah. Yang penuh lika-liku, canda, tawa, sedih, galau, ribet, berantem, yang 95%-nya terdiri dari kebahagiaan. Alhamdulillah...
Senyawa endorphine selalu melingkupi hari demi hari. Hingga ada satu kejadian aneh di bulan Syawal kemarin. Maap, ini bukan cerita horor ya. Tapi simak baik-baik. Persis seminggu pasca sholat ied, saya kedatangan hormon nakal yg bercokol di dagu. Apa itu? Jelas, kalian pasti tahu itu apaaaah! Jerawat. Tepat di Minggu pertama setelah haid. Harusnya dia muncul sebelum dan saat haid. Mem-ban-del. MasyaAllah, bandelnyaaaa si jerawat ini masih ada dan berpindah tempat ke dagu sisi lainnya untuk terus berkembang biak mengajak kawan-kawannya. Masuk minggu ketiga, ada lagi komplotannya di area hidung atas nyerimpit ke alis. Oh Tuhan, saya salah makan apa iniiii -_-
Jerawat ga mau ilang hampir sebulan. Bahkan masih ada disaat jadwal haid di bulan berikutnya sudah akan tiba. Pfft-
Namun gaesss, diam-diam saya menyimpan curiga. Bertanya pada jerawat yang tentu tak kan bisa menjawab. Ada apa gerangan ini? Hormon saya kacau sekali. Baru kali ini jerawatan hampir 1 bulan lamanya ga mau sirna. Tepat sehari sebelum masa haid tiba, iseng-iseng saya beli testpack. Lho, padahal kan belum telat? Haid pun masih besok.
Tak apa gaesss, berbekal curiga yang semakin hari semakin dalam, saya berniat membeli testpack yang murceeee alias murah cekaleh, seharga 2 ribu rupiah aja, seriusan. Kalian pasti tau merk apa yakan. Tapi, agak awkwrd juga waktu itu. Pas suami ada di rumah mertua, kebetulan saya lagi sowan ke rumah Bapak (jadi kami LDR sehari), terus bingung karena kan konon bagusnya *nestpack tuh pagi hari sementara testpacknya belum beli. Akhirnya, saya pip*s dulu atuhlah ya di pagi hari. Saya simpan di tempat teraman jauh dari jangkauan siapapun. Wkwk. Yang penting dapet kencing di pagi hari. Lanjut aktivitas, sebelum ke apotik juga masih kerja sampe dhuhuran. Eh iseng-iseng lupa gimana ceritanya, owner di tempat aku kerja punya sisa testpack 1 biji. Asli 1 biji doang, yang masih bisa kepake. Dan itupun sisa dari tahun kapan doi beli segambreng testpack. Persis sisa 1, saya bawa pulang lah ini.
Sampai rumah, masih dengan bekal curiga, happy dan ngga sabar, saya ke kamar mandi sambil cek, adakah adakah barang berharga yang saya simpan di pagi hari masih berada ditempatnya? Oh, ternyata masih. So, bismillah aja deh... Waktu itu ga terlalu berekspektasi tinggi juga. Takut kecewa seperti sebelumnya. Tapi juga ngga mau kege'eran dulu. Nah, pas dicelupin itu prosesnya kan "cairan yang mengandung Hcg" seperti jalan naik ke atas gitu ya, terbitlah satu garis merah pertama lumayan jelas. Terus...naik lagi, ter...ter... "Please terbit dong garis kedua!" (begitu jeritan hati), biiiit? Tapi kok ga jelas? Samar ya? Gapapa samar, asalkan ada. Please, halooo ada kan? Sambil menirukan seperti di film-film, testpacknya saya kibas-kibas meski entahlah itu berpengaruh atau tidak atas kesamaran garis ke-2. Seriously adaaaa ðŸ˜, but samar!
Jari-jari gemeteran, badan merinding, mata berkaca-kaca, seneng bahagia dan masih bekum terlalu yakin. Pas keluar kamar mandi untuk cek di tempat yang lebih terang, papasanlah sama Bapak. Tapi, saya pura-pura santuy ala netizen +62. Saya langsung fotoin testpack yang samar tadi, langsung saya kirim ke owner yang tadi dengan baik hati kasih sisa testpack 2 tahun baheula.
"Ce, ini garisnya 2 ngga sih? ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜"
"Beneran kan ini garis 2? Positif, Ce?"
"Mimiiiii, iya miiii ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜"
(entah kenapa emot juga nangis. Di jarak yang jauh, kami sama² terharu)
"Ce, beneran kan? Aku gemeteran ini ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜, sampe fotonya blur."
"❤❤❤❤❤❤"
(cuma dikirimin emot love banyak)
"Iya, itu samar. Tapi insyaallah positif. Kalo kamu ragu, kamu test lagi aja, mi."
"Ya Allah, ceceeeee ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜"
(....dan saya masih belum percaya)
doc.pict : testpack positif samar
doc.pict : testpack ke-2, garis udah jelas
Yeay, alhamdulillah! Alhamdulillah! Alhamdulillah! Siang itu juga, demi mendapatkan hasil yang menawan dari garis positif, langsung menuju rumah kakak yang tertua dengan bekal testpack baru dari apotik. Di rumah tetehlah saya *nestpack kedua kalinya, dan garis duanya udah jelas, terang benderang. Keluar kamar mandi, langsung nunjukin testpack ke Teteh dan... doi langsung nangis mbrebes mili huhuhu, dicium dan dipeluknya adeknya yang ternyata sedang bunting ini.
"Ayaaah, ayaaah, adekmu nih! Ayah mau jadi pakdhe lagi!ðŸ˜" katanya, panggil-panggilin kakak ipar 😒.
"Dijaga lho ponakanku. Jangan capek-capek!" begitu pesan Mas ipar. Huhu, terharu. Alhamdulillah ya, Rabbi... ❤
***
Drama jerawat pun belum juga usai. Karena saya masih merahasiakan dari suami. Sebetulnya hari itu bertepatan dengan tanggal 26 Juni 2019. Sesuai aplikasi Flo, seharusnya jadwal haid saya adalah keesokan harinya, yakni tanggal 27 Juni dimana hari itu juga pas banget sama hari lahir suami. Jadi selain curiga dan keukeuh mau *nestpack di hari itu, supaya kalo hasilnya positif, garis duanya buat kadoin suami, gitu. Alhamdulillah semesta mendukung. Firasat saya benar dan Allah izinkan saya kasih kado terindah buat suami dengan hadirnya seorang bayi, InsyaAllah. ❤
***
Drama kasih surprise milad belum juga dimulai, ngga tahu kenapa suami bete. Wkwk. Karena sepulang dari rumah Bapak, saya masih minta anterin suami kesana dan kesini. Sampai diperjalanan menjelang maghrib betenya suami semakin menjadi. Dibelakang boncengan motor saya didiemin sedemikian rupa. Tapi saya cekikikan doang. Wkwk. Ngga niat bikin bete, tapi udah bete sendiri. Sampai selesai sholat maghribpun masih belum hilang betenya. But, karena ultah suami masih besok. Saya sudah ngga sabar buat kasih kabar, biar sekaligus beliau doakan calon janinnya ini selamat, sehat, sentosa.
Saya buka lemari dan ambil kotak kecil yang udah dipacking ala-ala kado. Di dalemnya of courseeee ada testpack yang samar dan yang jelas tadi. 😆
"Bi, jangan dilihat dari harga barangnya ya. Meskipun ultahnya masih besok. Selamat ulang tahun, Sayang..."
(Awalnya doi masih bete dan ngambek. Kayak cuma dilirik doang, "apaan sih nih!")
"Bangunlah, jangan tiduran aja!"
Pas beliau bangun dan cek kotaknya, (mungkin dia curiga) kok ringan kayak g ada isinya. Tapi bunyi klotek-klotek. Mungkin dalam hatinya penuh tanya. Mungkin juga doi sudah punya jawaban. Wkwk
Beliau langsung nebak dan nyeletuk, "Pasti ini Muhammad Al Fatih, yaaa....?" 😆
Padahal isi kotaknya belum dibuka lho. Mungkin beliau juga sudah punya firasat. Heheu. Dan kenapa beliau bilang Muhammad Al Fatih, karena kami pernah iseng dulu kalo ntar punya anak, kasih nama Muhammad Al Fatih ya... Biar seperti panglima Al Fatih.
I said, "Ih, bukan tauk! Bukalah dulu..." - ngeles, padahal tebakannya bener 😒
Pas dibuka, suami liat isinya dan peluk, bilang "Makasih ya, Sayang...."
Pelukan yang begitu lamaaa dan hangat. Hingga akhirnya saya bisa melihat air mata itu untuk yang kedua kalinya. Pertama ketika meminta doa restu orang tua saat walimatul ursy, dan ini yang kedua. ❤
Terima kasih, Abi.
Terima kasih, Ya Allah. ❤❤❤
#pregnant #pregnancy #pregnancystory #hamil #ceritakehamilan #kehamilan